Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Cara Menjadi Seorang DevOps Engineer
Seorang DevOps Engineer memastikan kolaborasi antara tim operasi dan tim perangkat lunak dalam sebuah perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk memperkenalkan alat dan metodologi guna merampingkan proses melalui siklus pengembangan perangkat lunak. Menurut McKinsey, dengan memperluas model DevOps, pengembangan aplikasi, operasi, dan infrastruktur TI dapat bekerja sebagai satu kesatuan, yang akan menghasilkan pengurangan tingkat kegagalan lebih dari 50%. Jadi, bagaimana cara menjadi seorang DevOps Engineer? Mari kita lihat.
Apa Itu DevOps?
Istilah DevOps adalah gabungan dari kata development dan operations yang mewakili pendekatan kolaboratif antara praktik pengembangan perangkat lunak dan operasi TI. Ini bukanlah kerangka kerja, melainkan budaya bisnis untuk merampingkan infrastruktur dan alur kerja.
Apa Itu Seorang DevOps Engineer?
DevOps Engineer adalah profesional TI senior yang mengawasi operasi pengembangan perangkat lunak dan mengkoordinasikan berbagai tim untuk merampingkan pembaruan kode dan penerapan. Mereka dapat mengambil berbagai peran untuk membantu mengintegrasikan desain, pengembangan, dan pengujian perangkat lunak, serta menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif.
Bagaimana Menjadi Seorang DevOps Engineer?
Langkah 1: Dapatkan Pendidikan yang Dibutuhkan
Anda harus memiliki setidaknya gelar Sarjana di bidang teknik, ilmu komputer, atau bidang terkait lainnya. Alternatifnya, Anda dapat mendaftar untuk kursus DevOps online atau kursus pengembangan perangkat lunak profesional.
Langkah 2: Kembangkan Keterampilan yang Dibutuhkan
Tingkatkan keterampilan lunak seperti pemecahan masalah, komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen tim. Untuk keterampilan teknis, keterampilan seperti pemrograman, otomatisasi, cloud, pengujian, dan keamanan sangat penting, selain pengetahuan bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, JavaScript, dan Linux.
Langkah 3: Pertimbangkan Kursus Online dan Bootcamp
Pilih sertifikasi DevOps seperti Certified Kubernetes Administrator (CKA), Docker Certified Associate (DCA), dan AWS Certified DevOps Engineer. Atau, Anda juga bisa mendaftar di bootcamp coding online.
Langkah 4: Bangun Pengalaman di Tempat Kerja
Mengembangkan pengalaman dalam teknologi cloud, kontrol sumber, otomatisasi penerapan, dan konsep kontainer dalam peran pekerjaan Anda saat ini dianggap ideal.
Langkah 5: Jalin Koneksi dengan Orang di Industri Ini
Mintalah nasihat dari para ahli DevOps untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang cara industri ini berfungsi.
Langkah 6: Minta Seseorang untuk Menjadi Mentor Anda
Dengan bimbingan dari mentor yang tepat, Anda dapat mempelajari lebih banyak tentang prospek karir dan aspek teknis DevOps untuk menciptakan karir yang sukses di bidang ini.
Apakah Anda Membutuhkan Gelar untuk Menjadi DevOps Engineer?
Gelar tidak wajib, tetapi gelar sarjana dalam ilmu komputer, TI, atau bidang terkait akan memberi Anda keahlian teknis yang diperlukan. Gelar sarjana juga dapat membantu Anda mendapatkan pekerjaan tingkat pemula dengan lebih mudah. Karena tidak banyak kursus gelar yang fokus secara khusus pada DevOps, Anda dapat mempertimbangkan untuk mendaftar kursus teknologi online atau sertifikasi perangkat lunak.
Keterampilan Terpenting DevOps Engineer
-
Bahasa Pemrograman dan Dasar-Dasar Linux
Pelajari dasar-dasar JavaScript, Ruby, dan Python untuk memahami cara mengotomatisasi perangkat lunak dan bekerja dengan alat DevOps. Selain itu, DevOps Engineer juga harus memahami dasar-dasar Linux Command Line Interface (CLI). -
Manajemen Kode Sumber
Lengkapi diri Anda dengan alat manajemen kode sumber seperti Git, Mercurial, dan CVS yang memungkinkan pengembang menangani proyek besar dengan mudah. -
Sistem Kontrol Versi
Sistem kontrol versi melacak kemajuan kode baru yang diimplementasikan, yang membantu menyeimbangkan siklus pengembangan perangkat lunak. Hal ini memungkinkan DevOps Engineer mempercepat penerapan aplikasi dan melakukan revisi dengan mudah. -
Pembangunan, Pengujian, dan Penerapan Aplikasi
Pahami cara menggunakan Maven, alat otomatisasi yang digunakan untuk mengontrol perangkat lunak dalam waktu singkat. Ini akan memastikan proses pembangunan aplikasi berjalan lancar tanpa konfigurasi tambahan. -
Otomatisasi dengan Alat Continuous Integration (CI)/Continuous Development (CD)
Sebuah Project Object Model (POM) diperlukan untuk membuat aplikasi. DevOps Engineer harus menggunakan Jenkins, Drone, atau alat continuous integration atau continuous development serupa untuk mengotomatisasi pengembangan dan pengujian kode baru. -
Pemantauan Aplikasi
Pelajari cara memantau aplikasi dengan mengidentifikasi masalah yang ada dan menerapkan perubahan. Alat pemantauan aplikasi seperti Nagios dapat membantu memantau dan langsung melakukan perubahan yang diperlukan. -
Keamanan Jaringan
Bekerja sama dengan tim keamanan siber untuk merampingkan praktik yang ada sesuai dengan protokol perusahaan. -
Layanan Cloud
Kembangkan keterampilan komputasi cloud dan pemahaman yang baik tentang penyedia cloud serta aplikasi dasarnya.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
-
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Menjadi DevOps Engineer?
Dapat memakan waktu antara enam bulan hingga empat tahun untuk menjadi DevOps Engineer, tergantung pada jalur yang dipilih – gelar atau sertifikasi profesional. -
Apakah DevOps Sulit Dipelajari?
Belajar DevOps mungkin menantang bagi sebagian orang, tetapi ini adalah jalur karir yang menguntungkan. Latar belakang teknis yang sangat kuat akan mempermudah mempelajari DevOps. -
Apa Saja Alat DevOps yang Populer?
Slack, Docker, Jenkins, Git, dan Nagios adalah beberapa alat DevOps yang paling populer pada tahun 2022. -
Bisakah Seorang DevOps Engineer Bekerja dari Rumah?
Meskipun ada banyak peran DevOps yang dapat dilakukan dari jarak jauh, ini mungkin berbeda tergantung pada organisasi tempat Anda bekerja.