Design Thinking: Memulai dengan Empati
Untuk proyek desain yang sukses, empati adalah bahan inti. Sebuah merek yang memahami dan berempati dengan penggunanya akan memastikan bahwa hasil desainnya juga sukses. Pertanyaan inti yang perlu diajukan adalah apakah desain tersebut ramah pengguna, apakah desain tersebut akan memecahkan masalah mereka, dan sebagainya. Inilah yang dimaksud dengan empati dalam design thinking.
Penting bagi setiap desainer untuk memiliki empati dalam design thinking. Bagaimanapun, design thinking dan inovasi adalah aspek inti dari kesuksesan merek saat ini. Dalam blog ini, kita akan membahas lebih lanjut apa itu empati dalam design thinking, mengapa empati dalam design thinking dan inovasi penting, serta alat-alat empati dalam design thinking.
Apa Itu Empati dalam Design Thinking?
Empati adalah titik awal dan fase penting dari setiap proyek desain. Selama fase ini, desainer mencoba memahami pengguna dan kebutuhan mereka. Ini melibatkan mengamati dan berinteraksi dengan pengguna untuk memahami kebutuhan emosional mereka. Desainer harus mengesampingkan prasangka, bias, dan asumsi. Ini berarti memahami sifat unik dari setiap emosi dan bahwa setiap orang merasa berbeda. Selain itu, dalam design thinking dan inovasi, penting bagi desainer untuk mendapatkan wawasan nyata untuk menghasilkan solusi yang dapat diterapkan.
Pentingnya Empati dalam Design Thinking
Pentingnya empati dalam design thinking dapat diukur dari fakta bahwa orang biasanya tidak menyampaikan semua detail. Ini bisa disebabkan oleh alasan seperti ketakutan, ketidakpercayaan, dan sebagainya. Beberapa orang mungkin ingin mengungkapkan tetapi tidak terlalu artikulatif. Di sinilah desainer perlu memiliki intuisi, imajinasi, sensitivitas emosional, dan kreativitas sehingga mereka mendapatkan informasi lebih banyak tanpa terlihat mencampuri. Empati dapat membantu dalam memperoleh pemahaman mendalam tentang orang, emosi mereka tanpa hanya mengandalkan apa yang mereka katakan. Empati juga penting bagi kesuksesan bisnis. Tiga parameter kunci yang mendefinisikan betapa pentingnya design thinking adalah desirability, feasibility, dan viability.
Design Thinking dan Inovasi
Menurut penemu, insinyur, pengusaha terkenal, dan pemegang lebih dari 186 paten Charles Kettering, "Jika kamu selalu melakukannya dengan cara yang sama, itu mungkin salah." Secara harfiah, setiap merek dan produk di dunia adalah hasil dari inovasi dan fakta bahwa seseorang memilih untuk berpikir di luar kotak. Inovasi harus menjadi proses yang berkelanjutan untuk setiap perusahaan. Dan di sinilah design thinking hadir sebagai pilar utama inovasi. Ini mencegah sebuah merek dari stagnasi dan memiliki potensi untuk membuatnya menguntungkan.
Alat-Alat Empati dalam Design Thinking
Berbagai fase dalam proses design thinking dikenal sebagai alat-alat empati dalam design thinking. Empatisasi adalah tahap pertama, dan yang lainnya termasuk mendefinisikan, ideasi, prototyping, dan pengujian. Berbagai alat empati dalam design thinking termasuk mengamati, berinteraksi, dan berempati dengan basis pengguna yang Anda desain. Anda juga harus memahami pengalaman mereka dan mencoba terlibat dalam lingkungan fisik mereka.
Berbagai tahap dalam design thinking adalah:
-
Mengambil mindset pemula
-
Mengajukan pertanyaan seperti What-How-Why
-
Melakukan wawancara dengan empati
-
Membangun empati dengan analogi
-
Melakukan studi berbasis foto dan video dengan pengguna
-
Berinteraksi dengan pengguna ekstrem
-
Berbagi dan menangkap cerita
-
Bodystorming
-
Membuat peta perjalanan
Apa Itu Peta Empati dalam Design Thinking?
Sekarang mari kita pahami apa itu peta empati dalam design thinking. Peta empati adalah gambaran yang membayangkan apa yang dipikirkan seorang desainer tentang pengguna. Ini membantu memvisualisasikan perilaku pengguna untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam; dan menarik informasi untuk mencapai pemahaman yang sama. Ada empat kuadran dari peta empati yaitu mengatakan, berpikir, merasakan, dan melakukan. Peta empati membantu mendapatkan perspektif 360 derajat tentang pengguna.
Apa Itu Manajemen Produk?
Design thinking adalah aspek penting dari proses manajemen produk. Tapi apa itu manajemen produk? Ini adalah peran dalam tim pengembangan produk yang fokus pada pelaksanaan siklus hidup produk yang sukses. Manajemen produk diawasi oleh manajer produk yang menerapkan prosedur tertentu, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Mengajukan ide baru untuk mengembangkan produk dan fitur
-
Menghidupkan produk bekerja sama dengan tim teknik dan desain
-
Memenuhi kebutuhan dan persyaratan basis pelanggan target