Mempertahankan pelanggan agar tetap terlibat dan puas dalam jangka panjang bisa menjadi tantangan, namun beberapa perusahaan telah berhasil melakukannya. Apple adalah contoh sempurna dari hal ini. Perusahaan teknologi yang telah berdiri lebih dari empat dekade ini terus memberikan pengaruh besar pada pelanggannya. Banyak kesuksesan Apple dapat dikaitkan dengan cara mereka memperlakukan pelanggannya. Selain itu, kunci kesuksesan mereka jelas terletak pada pemahaman mendalam mereka tentang pentingnya desain pengalaman pengguna (UX). Pendekatan yang berpusat pada pengguna ini sangat penting untuk memastikan kesuksesan produk.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Apa itu desain User Experience (UX) dan bagaimana perbedaannya dengan desain User Interface (UI)?
- Apa saja prinsip-prinsip kunci dari desain UX yang efektif?
- Bagaimana desain pengalaman pengguna dapat meningkatkan kepuasan pengguna?
- Apa saja praktik terbaik dalam desain pengalaman pengguna untuk pengembangan produk yang sukses?
- Bagaimana desain yang berpusat pada pengguna mempengaruhi kesuksesan produk?
- Bagaimana manajer produk dapat meningkatkan konversi melalui desain UX?
Apa Itu Desain User Experience (UX) dan Bagaimana Bedanya Dengan Desain User Interface (UI)?
Secara sederhana, desain pengalaman pengguna (UX) adalah proses menciptakan produk dan layanan yang mengoptimalkan kepuasan dan kesenangan pelanggan terhadap produk atau perangkat. Desain UX berfokus pada peningkatan pengalaman keseluruhan pengguna dengan meningkatkan kegunaan dan aksesibilitas produk. Di sisi lain, desain User Interface (UI) berfokus pada elemen visual dan interaktif dari antarmuka produk. Ini berkaitan dengan tampilan, nuansa, dan tata letak produk. Meskipun UI dan UX saling terkait, mereka adalah disiplin yang berbeda dalam pengembangan produk. Namun, keduanya penting karena fokusnya adalah meningkatkan interaksi pelanggan dengan produk.
Apa Saja Prinsip Kunci dari Desain UX yang Efektif?
Meskipun desain UX adalah bidang yang terus berkembang, prinsip-prinsip dasar desain UX tetap sama. Beberapa yang paling penting di antaranya adalah:
-
Aksesibilitas Aksesibilitas mengacu pada sejauh mana pengguna dapat memahami dan berinteraksi dengan produk tanpa memandang tingkat penglihatan, pendengaran, kognisi, atau gerakan fisik mereka. Menurut laporan dari berbagai lembaga, banyak orang hidup dengan beberapa bentuk disabilitas. Oleh karena itu, merancang dengan aksesibilitas memastikan bahwa kebutuhan fisik, visual, pendengaran, dan kognitif orang dengan disabilitas terpenuhi. Untuk memenuhi prinsip ini, perusahaan harus mematuhi Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) 2 dari World Wide Web Consortium. WCAG 2 berisi rekomendasi terkait teks dan gambar dalam konten online, yang dapat digunakan perusahaan untuk menciptakan produk yang dapat diakses.
-
Memberikan Kontrol kepada Pengguna Jakob Nielsen, seorang konsultan web yang terkenal dengan pandangannya tentang kegunaan, percaya bahwa desain pengalaman pengguna yang baik berarti pengguna memiliki kemampuan untuk mengontrol tindakan mereka. Hal ini membantu menumbuhkan rasa kebebasan dan kepercayaan diri pada mereka.
-
Mengadopsi Hierarki Visual Hierarki visual dianggap sebagai salah satu prinsip utama desain visual karena mengarahkan pengguna ke elemen produk yang paling penting. Ini adalah prinsip dasar desain pengalaman pengguna yang melibatkan pengorganisasian elemen secara logis dan strategis untuk menyoroti pentingnya. Dengan mengatur elemen dengan cara ini, desainer membentuk cara pengguna memandang konten dan mengarahkan mereka ke tindakan tertentu. Selain itu, hal ini membantu pengguna memahami produk dengan lebih baik dan meningkatkan kegunaannya. Tim produk menggunakan prinsip desain seperti skala, warna, dan kontras untuk menyoroti elemen kunci ini.
-
Konsistensi Manusia menyukai hal yang familiar, sehingga perusahaan harus memiliki desain UX yang konsisten dengan pola dan elemen serupa untuk semua produk mereka. Hal ini lebih lanjut membantu dalam meningkatkan kegunaan dan kemudahan belajar; artinya, pengguna memiliki pengetahuan yang ada tentang cara menggunakan produk.
-
Fokus pada Pengguna Tidak ada UX tanpa pengguna, jadi menempatkan mereka di depan sangat penting. Tim produk harus mengadopsi proses desain yang berpusat pada pengguna, di mana langkah pertama adalah memahami apa yang diinginkan audiens. Bagaimanapun, apa itu desain UX jika bukan tentang konsumen?
Bagaimana Desain Pengalaman Pengguna Meningkatkan Kepuasan Pengguna?
Seperti disebutkan di atas, desain pengalaman pengguna adalah pendekatan desain yang berpusat pada manusia yang memprioritaskan kebutuhan dan preferensi audiens. Mari kita lihat bagaimana desain UX meningkatkan kepuasan pelanggan:
- Langkah pertama dalam desain UX adalah melakukan penelitian pengguna untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan titik nyeri audiens target. Wawasan ini dapat digunakan untuk menciptakan produk yang selaras dengan pengguna dan meningkatkan loyalitas.
- Desainer UX merancang pengalaman produk yang unik dengan tata letak yang intuitif, hierarki visual yang jelas, dan interaksi yang dirancang dengan baik yang menghasilkan pengalaman pengguna yang mulus. Hal ini, pada gilirannya, akan mengurangi frustrasi dan meningkatkan kepuasan pengguna.
- Selain itu, desain ini memastikan konsistensi dalam elemen visual di seluruh produk. Melakukan hal ini dapat membantu pengguna dengan cepat memahami cara menggunakan produk, meningkatkan kemudahan penggunaan dan kepuasan.
Apa Saja Praktik Terbaik dalam Desain Pengalaman Pengguna untuk Pengembangan Produk yang Sukses?
-
Patuhi Prinsip Desain UX Prinsip desain UX adalah aturan dan regulasi dasar yang dapat diterapkan tim produk dalam proses desain produk mereka. Jadi, desainer sebaiknya mematuhi prinsip-prinsip ini saat mengembangkan produk karena prinsip-prinsip ini telah bekerja untuk perusahaan di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Selain itu, prinsip-prinsip ini telah dicoba dan diuji untuk memberikan hasil yang diinginkan.
-
Gunakan Kekuatan Bercerita Dalam lanskap UX, bercerita membantu membangun koneksi yang lebih kuat dengan audiens. Terutama cerita yang memecahkan masalah pengguna. Saat membuat cerita di sekitar produk, ingatlah hal-hal berikut:
- Tujuan
- Persona pembeli
- Titik nyeri pengguna
- Solusi untuk masalah pelanggan
- Berlatih Menjawab "Mengapa" Desainer UI sering kali perlu mempresentasikan karya mereka dan menjelaskan keputusan desain mereka. Oleh karena itu, seseorang harus mampu menjelaskan alasan di balik karya mereka. Oleh karena itu, saat membuat strategi UX, latihlah untuk menjawab pertanyaan tersebut. Tunjukkan beberapa penelitian kegunaan yang dipublikasikan atau proyek desain untuk lebih efektif.
Bagaimana Desain yang Berpusat pada Pengguna Mempengaruhi Kesuksesan Produk?
Untuk memahami apa itu desain UX secara menyeluruh, penting juga untuk fokus pada pengaruhnya terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu produk. Pendekatan desain produk yang berpusat pada pengguna memungkinkan bisnis untuk menciptakan produk yang selaras dengan kebutuhan pengguna mereka. Misalnya, pengguna lebih cenderung membeli produk yang memenuhi kebutuhan mereka atau membantu menyelesaikan masalah. Hal ini, pada gilirannya, diterjemahkan menjadi lebih banyak penjualan. Pendekatan desain yang berfokus pada pelanggan juga meningkatkan kepuasan pengguna dan membangun loyalitas serta kepercayaan.
Selain itu, pendekatan desain semacam ini menghemat biaya pengembangan dengan menangkap masalah sejak dini. Selain itu, dengan melibatkan pengguna, bisnis dapat mengetahui apa yang berfungsi dan apa yang tidak dengan cepat, yang mengarah pada lebih sedikit iterasi di kemudian hari.
Bagaimana Manajer Produk Dapat Meningkatkan Konversi Melalui Desain UX?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat konversi, dan desain pengalaman pengguna adalah salah satunya. Manajer produk dapat menggunakan beberapa strategi desain UX untuk meningkatkan konversi.
-
Pilih Desain Minimalis dan Bersih Meningkatnya tren minimalisme terlihat jelas dalam desain produk yang kita lihat saat ini. Produk dengan desain bersih dan teks yang mudah dipahami lebih cenderung resonansi dengan pengguna. Oleh karena itu, manajer produk perlu merancang produk yang bebas dari kekacauan, memiliki desain yang sederhana, dan memprioritaskan fungsionalitas. Selain itu, desain minimalis membantu pengguna tetap fokus pada konten produk.
-
Personalisasi Menggunakan Solusi yang Didukung AI dan ML Di lingkungan bisnis yang dinamis saat ini, personalisasi menjadi semakin penting. Dalam hal desain UI UX, tim produk dapat mempersonalisasi konten produk untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan. Alat dan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML) dapat memanfaatkan data tentang perilaku pengguna untuk mempersonalisasi konten.
-
Interaksi Mikro dan Animasi yang Menarik Interaksi mikro adalah momen singkat di mana pengguna dan desain berinteraksi. Interaksi mikro yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Demikian pula, animasi yang menarik meningkatkan pengalaman pengguna. Mereka menawarkan umpan balik instan dan menambahkan elemen unik pada produk. Dengan menggabungkan elemen desain ini, perusahaan dapat membuat produk mereka lebih interaktif dan menyenangkan, meningkatkan keterlibatan pengguna dan tingkat konversi.